Pelatihan Pengawasan dan Evaluasi Bagi Damanda se-NTB, Denda Suriasari: Pastikan Mandat Organisasi Terlaksana

Dewan AMAN Nasional (Damanas) Bali-Nusra Denda Suriasari sampaikan paparan Maeri dalam pelatihan dan sosialisasi panduan pengawasan serta evaluasi Dewan AMAN Daerah (Damanda) di aula kantor Desa Bayan pada Sabtu (27/9/2025)

Lombok Utara (NTB), panainews..com – Pengurus Besar (PB) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) melalui Dewan AMAN Nasional (Damanas) Bali-Nusra mengadakan pelatihan dan sosialisasi panduan pengawasan serta evaluasi Dewan AMAN Daerah (Damanda) berlokus di Komunitas Bayan selama dua hari dari tanggal 27 hingga 28 September 2025 terpusat di aula kantor Desa Bayan pada Sabtu (27/9/2025)

Pelatihan dan sosialisasi panduan pengawasan dan evaluasi ini menghadirkan dua narasumber Dewan AMAN Naional (Damanas) Bali-Nusra Denda Suriasari S.Pd dan Anton Yohanis Bala, SH serta diikuti oleh Dewan AMAN Daerah se-Nusa Tenggara Barat (NTB) turut dihadir Direktur OKK PB AMAN Arifin Saleh, Kepala Desa Bayan Satradi, Tokoh Adat Bayan, Ketua AMAN Paer daya Sinarto bersama pengurus serta undangan lainnya

Dalam paparan materinya Damanas Bali Nusra Denda Suriasari menyebutkan, kegiatan ini merupakan upaya strategis memperkuat organisasi sekaligus memastikan mandat organisasi berjalan sesuai dengan kebutuhan gerakan masyarakat adat.

“Pengawasan dan evaluasi ini penting agar Dewan AMAN di Wilayah dan Daerah mampu menjalankan fungsi kontrol terhadap kerja-kerja pengurus. Kami ingin memastikan setiap mandat organisasi terlaksana, hambatan teridentifikasi, dan ada perbaikan nyata dalam kinerja,” ujar Denda.

Ia menambahkan, hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat perencanaan strategis AMAN, meningkatkan tata kelola organisasi, serta memperkuat kerja-kerja baik internal maupun eksternal.

Ia juga nenaparkan, sejak berdiri tahun 1999, AMAN telah menjadi wadah perjuangan masyarakat adat untuk menegakkan hak-hak adat, eksistensi, dan kedaulatannya. Saat ini, AMAN memiliki 2.645 anggota komunitas masyarakat adat yang tersebar di 115 Pengurus Daerah dan 20 Pengurus Wilayah di seluruh Indonesia.

“Dengan monitoring dan evaluasi yang terstruktur, AMAN bisa lebih solid dan responsif terhadap tantangan masyarakat adat di lapangan. Ini bukan hanya soal organisasi, tetapi juga soal menjaga kedaulatan masyarakat adat atas tanah, budaya, dan kehidupan sosialnya,” tegas Denda.

Dalam pada itu, Direktur OKK PB AMAN Arifin Saleh, yang turut hadir menjelaskan bahwa acara ini dihadiri oleh Sewan AMAN Daerah (Damanda) dari berbagai daerah di NTB, termasuk Lombok Timur, Sembalun, Lombok Tengah, Lombok Barat, Mataram, Bima, Sumbawa, dan Dompu. Pelatihan ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian organisasi Aman serta memperdalam pengetahuan tentang perjuangan masyarakat adat.

“Kegiatan selama dua hari ini akan fokus pada refleksi kerja-kerja organisasi AMAN dan menyusun panduan bagi dewan aman dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan evaluasi,” ungkap Arifin Saleh.

Ia berharap, setelah kegiatan ini, para Damanda dari setiap daerah dapat merumuskan rencana kerja bersama dan melakukan pengawasan terhadap anggaran dan pelaksanaan yang telah direncanakan.

“Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antar Dewan Aman dan meningkatkan pengawasan terhadap aset-aset adat yang ada di NTB” tutupnya (lai)

 

Array
Related posts