Yogyakarta, Panainews.com – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY menggelar temu Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Pengelola Lini Lapangan se Kota Yogyakarta, bertempat di Gedung Pertemuan Sidomukti, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta, Selasa (17/9/2024).
Hal tersebut dilaksanakan dalam rangka percepatan penurunan stunting di DIY sebagai salah satu implementasi peraturan Kepala BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) percepatan penurunan stunting.
Dalam laporannya Kepala Perwakilan BKKBN DIY M Iqbal Apriansyah mengatakan dilaksanakannya pertemuan tersebut untuk bisa sharing, komunikasi, saling belajar dan juga menjadi sebuah pertemuan laporan dalam rangka penurunan stunting di kota Yogyakarta menjadi lebih baik lagi.
“Kegiatan hari ini juga upaya untuk menjaga semangat dan motivasi bagi tim pendamping keluarga dalam melaksanakan tugas dan programnya di masing-masing daerah Kemantren maupun di daerah Kelurahan,”ujarnya.
Psikolog Veny Hidayat sebagai pemateri dalam kesempatan tersebut mengajak para kader TPK sebagai petugas percepatan melatih dari keluarga terlebih dahulu, yaitu membangun rumah dalam arti rumah secara rasa.
“Saya kebetulan sebagai psikolog yang kerjasama dengan badan Narkotika, banyak anak-anak remaja dari kalangan pelajar menurut survei 24% itu penyalah guna narkotika, ketika sharing dengan saya, mereka tidak punya rumah tempat curhat, mereka curhatnya lewat konten, Sosmed, belum tentu tepat dan baik,”ujarnya.
Ia pun mengajak seluruh kader untuk sama-sama membangun rumah, merubah pola asuh, melakukan pendekatan dengan anak-anak.
Sementara itu Ketua BKKBN RI Hasto Wardoyo mengatakan dalam umur 32 tahun wanita sudah menjadi tua sehingga Ia berharap agar selalu jaga kondisi kesehatan serta Wanita usia diatas 35 di sarankan tidak boleh Hamil dikarenakan kemungkinan mendapat gelar Kehamilan Resiko Tinggi (KRT).
“Apabila sudah berumur 51 ke atas kita harus makan yang mengandung estrogen, seperti kacang – kacangan, kalau yang punya asam urat menurut Dokter penyakit dalam itu boleh-boleh saja, tapi kalau merasa tidak cocok, kacang-kacangan itu banyak jenis, seperti kedelai, kacang polong, kacang hijau, kacang merah, bisa juga tempe, tetapi yang masih segar, tidak dipanaskan berulang-ulang karena akan hilang zat estrogen nya,”jelasnya.
Acara pun bertambah meriah dengan pembagian doorprize oleh Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo dan Kepala Perwakilan BKKBN Kota Yogyakarta M Iqbal Apriansyah.(Aji).