Yogyakarta, Panainews.com – Pasangan bakal calon (Bacalon) Wako dan Wawako Yogyakarta Afnan Hadikusumo – Singgih Raharjo bersama 8 Parpol Pengusung bersilaturahim ke Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir beserta jajaran di Kantor PP Muhammadiyah, jalan Cikditiro, Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Selasa (10/9/2024).
Dalam silaturahim tersebut Paslon Afnan Singgih didampingi oleh para Ketua Parpol Pengusung, antara lain, Agus Mulyono (Ketua DPD Partai Golkar Kota), Sinarbiat (Ketua DPC Gerindra Kota), Nasrul (Ketua DPD PKS Kota), Hasan Widagdo (Ketua DPC PPP Kota), Sholihul Hadi (Ketua DPC PKB Kota), Deni Irawan (Ketua DPD PSI Kota), Harto (Ketua DPC Partai Buruh Kota), dan Fauzi Nur ( Ketua DPD Partai Ummat Kota).
Afnan menjelaskan bahwa PP Muhammadiyah memberikan banyak saran yang pada intinya Visi Misi Paslon tersebut hampir sama dengan PP Muhammadiyah yaitu mengedepankan kesejahteraan masyarakat serta pihaknya di minta menjalankan program yang kreatif dan inovatif sehingga tidak monoton.
“Pesan dari Ketum PP Muhammadiyah agar kita (Paslon Afnan Singgih) menjaga Kota Yogyakarta menjadi Kota yang toleran, menjaga karakter kerukunan antar umat beragama serta menjaga persatuan dan kesatuan,”ujarnya kepada awak media usai pertemuan dengan Ketum PP Muhammadiyah.
Singgih menambahkan bahwa permasalahan dari tingkat Nasional, Provinsi dan Kota Yogyakarta di pimpin harus secara baik, khususnya di Kota Yogyakarta karena masyarakat menunggu pemimpin di Kota lebih baik lagi.
“Kota Yogyakarta adalah Ibukota Provinsi, kita harus menjaga kebudayaan, pendidikan dan pariwisata, banyak tadi yang disampaikan Ketum PP Muhammadiyah untuk bisa melakukan lompatan – lompatan dan aktivasi untuk menjaga Kota ini lebih baik lagi,”jelasnya.
Dikesempatan tersebut Ketua DPD Partai Golkar DIY Agus Mulyono mengatakan bahwa Nasihat Prof Haedar Nashir Selain harus dengan hati yang tulus untuk mendekati warga Jogja, perlu juga dibuat suatu “terobosan” yang berbeda dengan walikota sebelum nya.
“Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan tetapi tidak semata-mata pada urusan keagamaan saja, akan tetapi juga berfikir untuk peningkatan kesejahteraan umat,”ujarnya.
Muhammadiyah membiarkan kader nya mengikuti partai politik yang terpenting bisa bermanfaat bagi kemaslahatan umat dengan baik dan benar.
“Beliau merasa senang karena ada komunikasi yang baik antara Muhammadiyah dengan partai politik koalisi besar (8 parpol pengusung), ini menjadi sinergi tersendiri untuk sama-sama menata kota Jogja yang lebih baik,”pungkasnya.(Aji).